Tusuk Kalbu [Puisi]


Sebercak tali cinta mengayat mimpi
Menderai mengusung hangatnya mentari
Untaian gentar mengalir sunyi
Kau bertekuk seraya mengecup mimpi

Irama ecupan tujuh mata angin
Kelam kan seribu kalbu binari
Sekuat pinta di ujung tanduk
Merintih 'ku dosa merindu

'Tak usah mata di hentak bulan
Maukah selalu jiwa merana
Suci derai sunyi cinta membara
Dibawah angin ku ucap nada rindu

Semata 'ku pasang gulat kermai
Kau datang menanti di sisi belukar
Dalam semak hentakan nada jerit
Waktu jawab semua t'lah tiada

Rima mengunci pintu suci
Hangat menusuk kalbu jerurit
Selama entah ku tak tahu kapan akhirnya
Di dalam hati ku menusuk hangatnya kalbu

By: Ari Putra Nugraha (admin)

Penulis : Aritherev ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Tusuk Kalbu [Puisi] ini dipublish oleh Aritherev pada hari Minggu, 08 Juli 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Tusuk Kalbu [Puisi]
 

0 komentar:

Posting Komentar